Selasa, 17 Juni 2014


*•.  KIAT SEMANGAT MENUAI REZEKI.•* 

.•*´¨`*•. (`'•.¸ (`'•.¸*¤* ¸.•'´) ¸.•'´) .•*´¨`*•.
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫



بِسْـــــــمِ أللَّهِ ألرَّحْمَنِ ألرَّحِي

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫

Bekerja atau berusaha merupakan salah satu kewajiban yang disyariatkan Islam,Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu memerintahkan Nabi-Nya untuk bekerja meski Dia kuasa menghidarkan mereka dari rasa letih dan perjuangan,bukankah mereka orang-orang yang Dia kasihi.Tapi yang terjadi tidak demikian,bahkan Allah memerintahkan kaum mukminin untuk berlomba dalam kebaikan,bekerja sekuat tenaga,seberapa ia mampu.


Allah Subhanahu wa Ta’ala, Berfirman :

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan” (Q.S.Al Baqarah : 148).


Banyak diantara ummat Islam memilih bermalas-malasan saat harus bekerja,mereka mengidap penyakit putus asa setelah kegagalan demi kegagalan menghantam semangat mereka terus-menerus, Tak tersisa lagi kecuali kemiskinan dan himpitan hidup pada sorot mata mereka,sungguh mereka telah menyerah.Berbeda dengan pemilik semangat, mata mereka selalu membidik kemuliaan serta martabat yang tinggi,mereka paham betul akan ketentuan qadha dan qadhar-Nya.


Sebagaimana penyair Muslim Muhammad Iqbal Menatakan :

”Mukmin yang lemah selalu beralasan dengan qadha dan qadhar,sedang mukmin yang kuat mereka menganggap qadha dan qadar-Nya berada d bumi”

Seorang pemilik semangat tidak pernah menganggap enteng pekerjaan apapun,juga posisi sosial dan ekonominya.Mereka akan terus bekerja dan berusaha hingga keadaan berubah,awan gelap kemiskinan dan derita bergeser dari atas ubun-ubun mereka.Bukanlah aib memeras keringat bekerja apapun yang halal demi mendapatkan sesuap makanan untuk orang-orang yang menjadi tanggung jawab kita,jauhi sikap berpangku tangan karena itu bukan sikap kita sebagai ummat Islam.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Tidaklah seseorang memakan sebuah makanan lebih baik dari makanan yang ia peroleh dengan tanganya sendiri.Dahulu Nabi Daud Alaihi Salam makan dari hasil kerja tanganya sendiri.” (Diriwayatkan oleh Al Bukhari).


Bersegeralah kita raih apa yang kita cita-citakan dengan tangan dan keringat,wujudkan mimpi-mimpi indah kita di masa depan,jangan biarkan keputusasaan memberangusnya, Bangkit dan semangat,sambung siang dan malam kerja,jangan izinkan jarum jam mengentikan langkah kita,untuk menjadi seorang muslim yang kuat dalam membangun ekonomi,untuk melancarkan langkah kita butuh ketrampilan mengatur waktu,saat datang kesempatan,Bismillah meluncur yakin bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala senantiasa memudahkan segala urusan.


Dunia adalah tempat kita bercocok tanam. Sedang akhirat, tempat kita menuai hasil. Meski demikian, Islam Tidak pernah melarang ummatnya untuk berikhtiar mengais rezeki dunia, bahkan bekerja adalah salah satu kewajiban yang di syariatkan dalam Islam. Hanya saja, ada beberapa rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam mencari rezeki tersebut yaitu :


1. Mencari Rezeki adalah Ibadah

Motivasi paling kuat dalam mencari rezeki adalah menjadikannya sebagai amal ibadah. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, :

"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kalian di muka bumi, dan carilah karunia Allah sebanyak-banyaknya dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung." (Q.S Al-Jum'ah : 10).


2. Memelihara Iman

Modal awal seorang Muslim dalam berusaha adalah takwa. Selain itu, ia juga menjadi kunci utama mendatangkan rezeki. Allah Subhanahu wa Ta’ala, berfirman :

"Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka." (Q.S. Ath-Thalaq : 2-3).


3. Mencari yang Halal

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :

"Tak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba sampai ia ditanya tentang umurnya, untuk apa dia habiskan? Tentang ilmunya, dalam hal apa dia amalkan? Tentang hartanya, darimana dia dapatkan dan kemana ia nafkahkan? Dan tentang badannya, dalam hal apa dia binasakan? (Riwayat at-Tirmidzi, dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Targhib wa Tarhib).


4. Memperbanyak Istighfar dan Taubat

Allah Subhanahu wa Ta’ala, berfirman :

"Maka Aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun, dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." ( Nub : 10-12).


5. Rajin Berinfak

Ibnu Katsir menjelaskan: Betapapun sedikit harta yang kamu infakkan pada perkara yang diperintahkan kepadamu, ataupun yang bersifat mubah (boleh), niscaya Allah pasti menggantinya untukmu di dunia. Sedang di akhirat kamu akan diberi pahala dan ganjaran.


6. Ringan Tangan kepada orang Lemah

Memuliakan dan suka menolong orang lemah menjadi salah satu rahasia dalam mencari rezeki. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :

"Tidaklah kalian mendapatkan pertolongan dan mendapatkan rezeki melainkan disebabkan orang-orang lemah di antara kalian." (Riwayat Al-Bukhari).


7. Menyambung Tali Silaturahim

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Bersabda :

"Pelajarilah nasab-nasab kalian agar kalian dapat menyambung tali silaturahim kerabat-kerabat kalian. Karena sesungguhnya menyambung tali silaturaltim itu adalah sebab kecintaan di dalam keluarga, sebab berlimpahnya harta, dan sebab tertundanya ajal (umur diperpanjang)." (Riwayat Ahmad, At-Tirmidzi, dan Al-Hakim)


8. Tak Meminta-minta

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Bersabda :

"Salah seorang dari kalian senantiasa meminta-minta sehingga dia akan menjumpai Allah dalam keadaan tidak ada daging di wajahnya." (Muttafaq'alaihi).


9. Bersikap Zuhud

Zuhud adalah obat penawar dari kegemerlapan dunia. Dengannya, seorang Muslim dapat terjaga dari fitnah dunia. Wasiat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam

"Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau orang yang sedang dalam perjalanan." (Riwayat Al-Bukhari)


10.Tawakkal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

Allah Subhanahu wa Ta’ala, Berfirman :

"Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." (Q.S. Ath-Thalaq : 65).

Tawakkal di sini tak bermakna berpangku tangan, tanpa mau berusaha sedikit pun,apalagi berdiam diam diri.


Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, . Mudah-mudahan untaian dan paparan tersebut diatas manfaat buat kita semua,yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin.

Wanita dalam Islam

بِسْـــــــمِ أللَّهِ ألرَّحْمَنِ ألرَّحِيْ

*• .* ❀ '❀ *•.❀ ❀ 


Wanita dalam Islam adalah memiliki kemuliaan sebagaimana kaum laki-laki,ketika Islam datang maka lenyaplah semua kezhaliman yang dahulu sering menimpa kaum wanita.

Allah Subhanu wa Ta’ala berfirman :

“Wahai manusia,sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari jenis laki-laki dan jenis perempuan” (Q.S. Al Hujurat : 13).

Ayat Ini menyebutkan bahwa kaum wanita memiliki kesamaan dalam awal penciptaannya. Ia juga memiliki kesamaan dengan kaum lelaki dalam hal pahala dan siksa atas amal perbuatannya.

Allah Subhanu wa Ta’ala berfirman :

“Barangsiapa yang beramal shaleh baik laki-laki maupun wanita dan ia seorang mu’min,maka Kami pasti memberi pahala dengan yang lebih baik dari apa yang telah mereka lakukan”.(Q.S. An Nahl : 97).

Dalam hal rumah tangga, Allah Subhanu wa Ta’ala telah menetapkan hak-hak kaum wanita (para isteri) atas para suaminya yang harus dipenuhi oleh mereka sesuai dengan kemampuan mereka, adapun hak-hak wanita (para isteri) yang harus dipenuhi oleh kaum laki-laki (para suami) yaitu :

1. Hak untuk memperoleh muasyarah (pergaulan) yang ma’ruf dari suaminya.

Allah Subhanu wa Ta’ala berfirman :

“Dan Pergaulilah mereka (para isteri-isterimu) dengan cara sebaik-baiknya (ma’ruf)” (Q.S. An Nisa : 19).

Ketika waktu haji wada (perpisahan) setelah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ,memuji dan mengangungkan Allah Subhanu wa Ta’ala,dan dalam satu hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda .

“Ingatlah (wahai kaumku), terimalah pesanku untuk berbuat baik kepada para isteri.Isteri-isteri itu dapat diumpamakan kawanmu yang berada di sampingmu,kamu tidak dapat meimiliki apa-apa dari mereka selain berbuat baik.Karena jika isteri-isteri itu melakukan perbuatan yan keji (tidak taat) maka tingalkanlah mereka sendirian di tempat tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai,jika isteri taat kepadamu maka janganlah kamu mencari jalan untuk menyakiti mereka.Ingatlah Sesungguhnya kamu mempunyai kewajiban terhadap isteri-isterimu dan sesungguhnya isteri-isterimu mempunyai kewajiban terhadap dirimu.Kemudian kewajiban isteri-isteri terhadap dirimu ialah seorang isteri tidak boleh mengizinkan masuk ke dalam rumah pada orang yang kamu benci.Ingatlah kewajiban terhadap mereka ialah kalian (para isteri) harus melayani suami dengan baik dalam hal berpakaian dan makanan.”

2. Hak untuk memperoleh mahar yang harus ditunaikan oleh suaminya dengan hati yan tulus .

Allah Subhanu wa Ta’ala berfirman :

“Dan berikanlah kepada wanita-wanita (yang kamu nikahi) mahar-mahar mereka sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.Kemudian jika mereka menyerahkan kepadamu sebagian dari mahar itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.”(Q.S. An Nisa : 4). 

3. Allah Subhanu wa Ta’ala, Menjadikan para isteri sebagai pemimpin anak-anaknya di rumah, suaminya yang berhak menyuruh dan melarang mereka.Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam satu Hadist bersabda :
“..Dan isteri adalah pemimpin di rumah suaminya,dan ia akan ditanya tentang (anak-anak) yang dipimpinnya.”

4. Hak untuk memperoleh nafkah yang baik dari suaminya, disamping itu kaum wanita diberi andil oleh Allah Subhanu wa Ta’ala untuk bekerja sama dan membantu kaum laki-laki dalam pengamalan dan perjuangan Agama.

Allah Subhanu wa Ta’ala berfirman :

“Dan orang-oran yang beriman,laki-laki dan perempuan,sebagian mereka menjadi penolong,sebagaian yang lain.Mereka menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat,membayar zakat, an mereka taat kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(Q.S. At Taubah : 71). 

Jadi dapat disimpulkan bahwa kewajiban kaum laki-laki (para suami) terhadap kaum wanita (para isteri).Adalah Menjadi pemimpin kaum wanita (para isteri) dan anak dalam rumah tangga,Mengajarkan Ilmu Fardhu Ain (wajib atas setiap hamba),yaitu Ilmu Tauhid,Figih,Akhlaq yang mulia,dan amar mar’uf nahi mungkar.dan menjalankan segala yang diperintahkan oleh Allah Subhanu wa Ta’ala, dan menjauhi segala Larangan-Nya.

Islam adalah begitu luhur nilai-nilai ajarannya, hak dan kewajiban selalu diutamakan , disamping kewajiban kaum laki-laki (para suami),kaum wanita (para isteri) tentunya juga mempunyai kewajiban terhadapa kaum laki-laki (para suami),dalam membangun rumah tangga yang sakinah penuh mawaddah dan rahmah,tentram dan penuh kedamaian, maka kedua-duanya harus pandai melaksanakan kewajiban masing-masing.Adapun kewajiban kaum wanita (para isteri) terhadap kaum laki-laki (para suami) yaitu : 

1.Menjaga Amanah 

Amanah yang ada di tangannya berupa harta, anak, dan kehormatan. Wajib dijaga mengatur harta yang diterima dari kaum laki-laki (para suami) agar bisa digunakan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan keluarga. Menghindari sikap boros karena merupakan cerminan dari yang tidak bisa menjaga amanah (harta suami). Kaum wanita (para Isteri ),wajib mencurahkan tenaga, pikiran, dan perasaan dalam mendidik anak agar menjadi shaleh, karena dia merupakan amanah Allah Subhanahu wa Ta’lala. Jikalau kurang memperhatikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya merupakan gambaran yang tidak mampu menjaga amanah,(anak).

2.Kaum wanita (para isteri ),wajib menjaga kehormatan dirinya, ia tidak dibenarkan menjalin “keakraban” dengan laki-laki lain. 

Allah Subhanu wa Ta’ala berfirman :

“Sebab itu maka wanita yang shaleh, ialah yang taat kepada Allah, lagi memelihara diri di balik suaminya (saat suami tidak ada) oleh karena Allah telah memelihara (mereka)”. (Q.S. An Nisa : 34) 

Ayat ini menegaskan bahwa istri yang shaleh itu taat kepada perintah-perintah Allah Subhanu wa Ta’ala dan menjaga amanah suaminya berupa anak, harta, dan kehormatan.

3.Menjaga penampilan agar tetap menarik 

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam satu Hadist bersabda :

“Sebaik-baik isteri ialah bila engkau pandang menyenangkan, bila engkau perintah ia taat kepadamu, dan bila engkau tidak ada di sisinya, ia bisa menjaga kehormatan dan harta.”

4.Menghargai kelebihan dan menerima segala kekurangan suami 

Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebagai manusia biasa, dalam diri suami tentu terdapat kekurangan dan kelebihan. Istri wajib menghargai kelebihan suami dan menerima segala kekurangannya. Oleh sebab itu, kalau suatu saat suami melakukan kekeliruan atau kealfaan, istri wajib mengingatkannya agar tidak melakukan kekeliruan yang sama,demikian juga senantiasa mengingatkan agar para suami meningkatkan amal shaleh,dan meningkatkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,demikian semoga untaian sederhana diatas manfaat buat kita semua, Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-NYA....Aamiin Allahuma AAmiin. 

❀.••Walhamdulillah Rabbil’alamin ••.❀

pasrah kepada allah

(♥) Ketika kehendak kita tak sejalan dengan kehendak-Nya... 
Biarkan kehendak-Nya yang berjalan di atas hidup kita..... 
Karena kehendak-Nya adalah kebaikan untuk kita...

(♥) Ketika keinginan kita tak sesuai dengan keinginan-Nya 
biarkan keinginan-Nya yang menjadi skenario terbaik bagi hidup kita...
Karena Dia Maha Tahu segala hal tentang kita...

(♥) Biarkan tangisan mengobati duka pilu hati bukan karena kecewa akan ketentuan-Nya 
tapi kecewa pada diri sendiri yang belum mampu berdiri tegar di atas ketentuan-Nya...

(♥) Hidup mesti berjalan jangan berhenti pada satu titik, 
tetaplah semangat menyongsong hari esok yang lebih berbahagia..

Senin, 16 Juni 2014

kesabaran lebih baik dari pada kemaran


  • HARUSKAH MENJADI MARAH!

    Alkisah Seekor ular memasuki gudang tempat kerja tukang kayu disore hari, kebiasaan si tukang kayu membiarkan sebagian peralatan kerjanya berserakan dan tidak merapikannya.

    Nah ketika ular itu berjalan ke sana kemari di dalam gudang tanpa sengaja ia merayap di atas gergaji, tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ulat terluka, namun ular beranggapan gergaji itu menyerangnya. Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali. Serangan itu menyebabkan luka parah dibagian mulutnya.

    Marah dan putus asa , ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya. Ia pun membelit kuat gergaji itu. Apa dinyana tubuhnya terluka amat parah dan akhirnya ia pun mati…..

    Bro and sis! Kadangkala disaat kita marah kita ingin melukai orang lain, tapi sesungguhnya tanpa disadari yang dilukai adalah diri kita sendiri.

    Mengapa ? Karena perkataan dan perbuatan disaat Marah adalah perkataan dan perbuatan yang biasanya akan kita sesali dikemudian hari……

    Bro & sis jika kita terlalu mudah marah, hal itu dapat menyebabkan kita terkena bahaya dibanding kebaikan. Berikut adalah 5 alasan untuk menahan amarah mengapa kita harus belajar untuk mengendalikan kemarahan kita:

    1. Mengganggu akal sehat
    Kita tidak bisa berpikir jernih, rasional atau logis ketika pikiran kita diliputi kemarahan. Hal ini dapat menyebabkan kita mengatakan hal-hal yang salah, menyakiti perasaan orang lain dan membuat keputusan yang salah.

    2. Lemah
    Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak mampu mengendalikan emosi dan perasaan kita. Hal ini membuat kita seolah tidak mampu, tidak aman dan tidak mampu menangani masalah secara efektif. Dalam pengaturan profesional, ini dapat menyebabkan kita kehilangan potensi dipromosikan.

    3. Melukai hubungan
    Bayangkan bila kita tidak terkoneksi dengan siapapun. Dengan teman kita, keluarga kita, kolega kita dan bos kita akan dijauhi dan ditinggalkan dalam kesendirian total dengan tidak ada orang yang peduli dengan kita.

    4. Takut
    Orang akan takut pada kita akan luapan kemarahan kita. Pada tingkat pribadi, orang akan cenderung menjauhi. Jika kita adalah bos, orang akan bekerja untuk kita karena rasa takut dan tidak semangat dan merugikan produktivitas.

    5. Tidak bahagia
    Ketika kita marah, kita tidak mungkin merasa bahagia pada waktu yang sama. Hidup dimaksudkan untuk dapat bahagia dan kita harus menghargai setiap saat, dan tidak mengisi diri dengan kemarahan sehari-hari.

    Ketika kita ada ditingkat kemarahan ingatlah 5 alasan untuk menahan amarah agar kita selalu berada di jalur yang benar.

    Mari, kita sama-sama belajar untuk TIDAK MARAH ( atau setidaknya mampu meredam marah) terhadap Situasi atau lingkugan seburuk apapun yang kita hadapi.

PENGHALANG KESUKSESAN

DUA PENGHALANG KESUKSESAN.
tak ada penghalang antara kita dengan KESUKSESAN,
melainkan rasa lemah kita untuk bersemangat.
dan rasa malas untuk berusaha.

ya allah. . 
sesungguhnya kami memohon dan berlindung kepadamu dari kelemahan dan kemalasan.
dan berikanlah hamba petunjukmu ya allah
untuk mencapai pada titik kesuksesan dan kebahagia'an di bawah naunganmu.
amin ya robbal aalamiin.

puisi cinta

hati hati memberi hati, ,
jika tak mampu mencintai, jangan pernah sentuh hati sese'orang,
karna Hati, terlalu berharga untuk di sakiti, terlalu mahal untuk di sia siakan,
dan terlalu bernilai untuk di hancurkan.
karna Hati, hanya untuk insan yang tau menghargai,
betapa tingginya nilai sekeping hati.

dapatkah aku melukus cinta untukmu,?
mengukirkan sejuta warna yang bis membuatmu indah,
dapatkah aku melukis cinta untukmu,?
seperti nutasi kupu kupu bersayap biru, yang terbang bersama menuju negri pelangi.
dan dapatkah aku melukis cinta untukmu,? untuk menggambarkan rasa lelahku di jalan resah yang aku lewati. . . . . . 
agar hati ini , tak lagi merasa kesepian dan kesedihan dan tak terpuruk dalam kesendirian.

yaaa rob. .
bisikkanlah padanya, bahwa disini aku menantinya, dan sangat merindukannya,
dan tetapkanlah dalan hatinya,
satu nama, satu cinta, dan satu hati.
ya'itu namaku, cintaku, dan hatiku. aaaaamin yaaa rob.\





puisi cinta

di waktu muda, cinta adalah perjalanan di dalam hidupku.
di waktu remaja, cinta adalah guru dalam hidupku.
dan di waktu tua, cinta adalah pendamping hidupku . . !

aku tulis namamu di atas angkasa, akan tetapi awan menutupinya. .
aku tulis namamu di atas awan, akan tetapi angin meniupnya pergi. .
aku tulis namamu di atass pasir, akan tetapi gelombang menghapusnya,
dan aku berusaha untuk mengukir namamu di atas mata air, bertintakan air mata, namun namamu, tak jua ter'ukirkan,
dan ku ukir namamu di lubuk hatiku, dan di situlah namamu mampu di ukirkan dan bertahta untuk selamanya.


aku akan tetap menjaga indahnya cinta kita,
walaupun pada suatu sa'at nanti sang pelangi tak lagi dapat menjaga
indahnya goresan warnanya.